Monday, January 20, 2014

JURNAL LAYANAN TELEMATIKA DI BIDANG KESEHATAN

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI


JURNAL
LAYANAN TELEMATIKA DI BIDANG KESEHATAN
DISUSUN OLEH   :
         1.    BANU SATRIA IMAM ANGGARA                  
         2.    LAKSA AGUNG PRABOWO  
         3.    RICKY KURNIAWAN   


KELAS : 4KA11
ABSTRAKSI
Perkembangan teknologi komputer dan sistem informasi sekarang ini sudah semakin meluas ke berbagai bidang termasuk salah satunya di bidang kesehatan.Di Indonesia sendiri teknologi di bidang kedokteran masih belum tersebar secara merata ke seluruh daerah.Teknologi kedokteran yang tinggi hanya dapat ditemukan di perkotaan dan itupun hanya di beberapa Rumah sakit besar atau Rumah sakit swasta Internasional yang biayanya jauh diatas mahal.
Kata kunci : Telematika, Kesehatan, Telemedicine
 ii
  
DAFTAR ISI
Judul...............................................................................................................      i
Abstraksi........................................................................................................      ii
Daftar isi.........................................................................................................      iii
Bab I Pendahuluan...............................................................................      1
1.1  Latar Belakang........................................................................................      1
Bab II Landasan Teori........................................................................      2
          2.1 Pengertian Telematika....................................................................      2
          2.2 Sejarah Telematika.........................................................................      2
          2.3 Layanan Telematika.......................................................................      3
          2.4 Fungsi Telematika..........................................................................      4
 2.5  Kerugian Telematika.....................................................................      4
Bab III Penerapan Telematika Di Bidang Kesehatan............      5
           3.1 Definisi Telemedicine....................................................................      5
           3.2 Manfaat Telemedicine...................................................................      5
           3.3 Aplikasi Telemedicine....................................................................      6
           3.4 Tipe-tipe Teknologi yang Digunakan pada Telemedicine..............      6
           3.5 Peluang Telemedicine....................................................................      7
         3.6 Hambatan Telemedicine................................................................      7
Bab IV Penutup......................................................................................      8
         4.1 Kesimpulan....................................................................................      8
Daftar Pustaka........................................................................................     9
iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dengan semakin pesatnya perkembangan komputer dewasa ini, dimana komputer telah dipergunakan diberbagai bidang keilmuan dengan ruang lingkup kerja yang sangat luas salah satunya di bidang kesehatan. Sehingga dengan adanya sistem komputer yang dapat mendukung dan mampu mengelola serta menyajikan model informasi yang diharapkan membuat produktivitas kerja semakin meningkat, waktu dan biaya akan semakin efektif dan efisien serta keakuratan hasil pengolahan data tercapai.
Di Indonesia sendiri teknologi di bidang kedokteran masih belum tersebar secara merata ke seluruh daerah.Teknologi kedokteran yang tinggi hanya dapat ditemukan di perkotaan dan itupun hanya di beberapa Rumah sakit besar atau Rumah sakit swasta Internasional yang biayanya jauh diatas mahal.
Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa.
Ada juga Peranan TIK dalam bidang kesehatan seperti  adanya sebuah sistem berbasis kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien. Selain itu, peranan TIK dalam bidang kesehatan dengan digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan dan penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
Di Indonesia mungkin teknologi-teknologi seperti itu masih sulit didapat karena mahalnya biaya pembelian produk teknologi medis tersebut.Akan tetapi, sudah semakin banyak mahasiswa-mahasiswa kreatif yang membuat beberapa macam aplikasi medis seperti software administrasi rumah sakit, kecerdasan buatan di bidang kedokteran, mapping rumah sakit, dan lain-lain.Mungkin aplikasi tersebut tidak seberapa canggih tetapi setidaknya dapat membantu kinerja tenaga medis di Indonesia khususnya di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan yang masih minim dengan teknologi.
 1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Telematika
Istilah telematika itu sendiri berasal dari bahasa Perancis “ telematique” merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika. jadi pengertian Telematika itu sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi, pada masa sekarang tidak dapat dilepaskan dengan telematika (cyberspace). 
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan di masyarakat, antara lain dalam alam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia. 
Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi.Teknologi telematika yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu informasi. Sebagai contoh, sekarang semua orang sudah memunyai handphone, dan semakin hari semakin pesat perkembangan.Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
2.2 Sejarah Telematika
Di zamam pra-sejarah, manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke lingkungan sosialnya secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan menggunakan simbol-simbol material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan lain sebagainya. Komunikasi tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan informasi untuk disimpan dan dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu kemudian. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi umumnya berlangsung secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya teknologi cetak (printing technology), informasi dapat dialihkan ke lebih banyak orang, di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah.Di peralihan millennium sekarang ini, perkembangan media elektronik, mencakup radio, televisi, dan telepon, telah memungkinkan penurunan waktu pengalihan informasi secara dramatik.
Jarak geografis kini tidak lagi menjadi penghalang dalam proses komunikasi dan pertukaran informasi. Biaya penyimpanan dan pengantaran informasi secara elektronik kini telah semakin banyak ditentukan oleh kebijakan public, ketimbang oleh faktor-faktor teknikal semata.Misalnya, harga pusa telepon lebih terkait dengan kebijakan regulasi public dari pada harga actual yang dibutuhkannya.
Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat.Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi.Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1.      Periode Rintisan
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.
2.      Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya.Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990.hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.
3.       Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis
2
2.3 Layanan Telematika
Layanan-layanan yang terdapat pada telematika adalah : 
1.          Layanan Informasi , Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi adalah salah satu asset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan informasinya. . Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video.
2.          Layanan Keamanan, Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan.
3.          Layanan Context Aware & Event Base, Dalam ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalamnya. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
4.          Layanan Perbaikan sumber (Resource Discovery Service), Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
3
2.4 Fungsi Telematika
Selaras dengan pengertian telematika sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :
1.                  Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
2.                  Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.
2.5 Kerugian Telematika
1.      Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
2.      Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
3.      Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
4.      Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
5.     Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.
6.     Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan oleh hacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5 Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu penerapan telematika dalam bidang kesehatan ini adalah Telematika dalam Penelitian Kesehatan, disamping Tele-Education, Telemedicine, serta Telematika untuk Manajemen Pelayanan Kesehatan dan kelompok kami akan menjelaskan mengenai Telemedicine.
3.1    Definisi Telemedicine
Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya. 
Telemedisin (telemedicine) dari arti katanya dapat diartikan sebagai kedokteran jarak jauh. Layanan kedokteran (klinis) dimaksud dapat berupa (transfer/ transmisi) data (medis) dari proses wawancara (misal, anamnesis = wawancara dokter-pasien; dokter-mahasiswa dalam proses edukasi), pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang, peresepan bahkan tindakan perawatan dan pengobatan. Data medis yang nantinya menjadi informasi yang lebih bermakna itu dapat berwujud format teks, citra/gambar/foto, video, audio/suara, biosinyal.Jarak jauh dimaksudkan adanya perbedaan geografis (mis. regional, internasional) antara pemberi layanan dan yang dilayani.
Layanan kedokteran jarak jauh ini dapat terlaksana berkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).Telemedicine bukanlah teknologi yang benar-benar baru.Bukan hanya dalam khayalan.Telemedicine modern sudah ada sejak telepon digunakan. Telemedicine masa kini akan lebih mengacu pada pemanfaatan TIK yang lebih canggih. Istilah telemedicine disini lebih spesifik pada bidang kedokteran (klinis) dibanding istilah telehealth, telecare, telenursing.
3.2    Manfaat Telemedicine
Mafaat telemedicine adalah sebagai berikut:
§  Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
§  Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter pribadi.
§  Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
§  Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
§  Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.
5
3.3    Aplikasi Telemedicine
Aplikasi Telemedicine dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
1.      Skala Mikro
·         Dilaksanakan oleh salah satu intansi layanan kesehatan dalam skala terbatas
2.      Skala Makro
·         Aplikasi Sektoral -  Terbatas untuk satu subdisiplin ilmu kedokteran/ bidang layanan kesehatan
·         Aplikasi Regional -  Mencakup keseluruhan bidang layanan kesehatan terbatas pada wilayah tertentu dalam satu negara
·         Aplikasi Nasional -  Mencakup seluruh bidang layanan kesehatan di seluruh wilayah suatu negara.
Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung dari materi dan objek transmisi nya. Misalnya: teleradiologi, telepatologi, teledermatologi, telekardiologi, telepsikiatri, teleneurologi, teleedukasi, telekonsultasi, pengobatan telenuklir, teleotorinolaringologi dan penatalaksanaan trauma jarak jauh. Selain itu dikenal pula berbagai disiplin telemedicine lainnya seperti telenursing (pelayanan keperawatan jarak jauh), dan teleprescribing (resep jarak jauh).
Perangkat keras dan lunak telemedicine sangat mahal, terutama transmisi yang menggunakan saluran pita lebar, sehingga akses pusat kontrol dan server sebaiknya berada di center-center besar.Namun harus dibedakan mana yang bisa diaplikasikan sesuai kemampuan, dan mana yang harus menunggu pemakaian teknologi tinggi. Semua pengiriman pencitraan (image) baik ekokardiografi real time maupun film citra x-ray , ct-scan ataupun angiogram memerlukan saluran pita lebar dan jaringan digital dengan biaya tinggi.
Pilihan telekomunikasi yang dapat dilakukan untuk aplikasi Telemedicine antara lain:
•     Saluran telepon standar (public switched telephone network; PSTN)
•     ISDN (integrated service digital network)
•     Koneksi satelit
•     Teknologi nirkabel
•     Koneksi gelombang mikro
•     Leased line
•     ATM (asynchronous transfer mode): teknologi relay sel.
3.4    Tipe-tipe Teknologi yang Digunakan pada Telemedicine
Dua jenis teknologi yang berbeda paling banyak digunakan dalam aplikasi telemedicine sekarang ini. Yang pertama dikenal dengan istilah store dan forward digunakan untuk mentransfer image digital dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sebuah citra digital diambil menggunakan kamera digital (disimpan) dan kemudian di kirim (forward) oleh komputer ke lokasi lainnya.
Hal ini biasanya dilakukan untuk kondisi yang tidak darurat, ketika sebuah diagnosis atau konsultasi dibuat dalam kurun waktu 24-48 jam dan dikirim kembali. Gambar mungkin dikirimkan dalam 1 gedung, antar gedung dalam 1 kota atau dari beberapa lokasi ditempat yang berbeda negara. Teleradiology, pengiriman gambar X-ray, CT scan atau MRI adalah aplikasi yang paling sering digunakan dalam dunia telemedicine saat ini. 
Ada ratusan pusat kesehatan, klinik dan dokter pribadi yang menggunakan beberapa bentuk teleradiologi.Beberapa radiologis menginstall teknologi komputer di rumah mereka, sehinggga mereka bisa menerima gambar yang dikirim ke mereka dan melakukan diagnosis, daripada harus menempuh perjalanan ke klinik atau rumah sakit tertentu.
Telepathology adalah contoh lain dari penggunaan teknologi telemedicine. Citra pathologi dikirim dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk konsultasi diagnosis.Dermatologi juga cocok untuk pengaplikasian telemedicine (meskipun praktisi lebih banyak mencoba menggunakan teknologi interaktif untuk pengamatan kulit).Citra digital dari kondisi suatu kulit diambil dan dikirim ke dermatologist untuk diagnosis.
6
3.5    Peluang Telemedicine
Masalah jarak terkait dengan bagaimana caranya memberikan akses layanan kedokteran yang berkualitas dengan biaya murah dan terjangkau, berkelanjutan, demi mencapai masyarakat yang sehat dan sejahtera.Bayangkan ketersediaan dan rasio tenaga dokter dan dokter spesialis di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Telemedcine menawarkan solusinya dengan menjanjikan diantaranya efisiensi, efektivitas, interaktivitas, kolaborasi dan ubiquitous.
Diharapkan menjadi lebih hemat jarak, waktu dan biaya.Juga meningkatkan kerjasama lintas geografis. Mudah diakses dengan berbagai perangkat, darimana dan kapan saja.Telemedicine yang sudah sering dilakukan diantaranya dalam bentuk telekonsultasi. Bisa melalui telepon, pesan singkat (SMS), MMS, chat bahkan video call. Juga konsultasi dokter online via web seperti mail list, forum, blog, Twitter, Plurk, Facebook, webcam, dll.Telekonsultasi yang populer berupa telekonferensi dan videokonferensi.
Yang sekadar bersifat pengawasan dan pemeliharaan dapat berupa telemonitoring. Terkait bidang pendidikan disebut tele-education yang dapat digunakan juga sebagai ubiquitous learning.Di bidang kedokteran sendiri dikenal istilah teleradiologi (terkait dengan PACS [Picture Archiving and Communication System]), telekardiologi, telesurgery, telepatologi, telepsikiatri, teledermatologi, teleoftalmologi, teleobstetri-ginekologi, telepediatrik, dll. Beberapa penelitian menyatakan telemedisin efektif dan efisien digunakan untuk kasus penyakit kronis dan rawat jalan serta mampu mengurangi angka rujukan serta lama rawat inap. 
3.6    Hambatan Telemedicine
Sumber daya manusia dan teknologi yang ditanamkan tidak bisa dibilang murah.Belum lagi faktor budaya.Dokter umum lokal biasanya lebih paham kondisi kesehatan di daerahnya dibanding dokter spesialis/konsultan yang tidak mengenal kondisi geografis daerah tersebut. Dokter memang tidak akan tergantikan oleh mesin.
Tapi mesin akan banyak menjembatani hubungan dokter-pasien. Ringkasnya, telemedicine sebagai suatu alat bantu telah menawarkan beberapa peluang. Dengan mengutamakan keselamatan pasien yang didukung regulasi, standar, penelitian dan kedokteran berbasis bukti, telemedisin mungkin dapat membantu terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera.
 7
BAB IV
PENUTUP
4.1    Kesimpulan
Perkembangan telematika dibidang kesehatan tidak sampai disini saja, melainkan akan semakin maju, dikarekan semakin banyak kebutuhan tentang telematika yang beraneka ragam. 
8
Daftar Pustaka
1.      http://world-of-wilhan.blogspot.com/2013/01/implementasi-telematika-dalam-bidang.html
2.      http://seynoe.wordpress.com/2012/10/24/telematika-dalam-bidang-kesehatan-telemedic/
3.      http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
4.      http://resty-pumpfh.blogspot.com/2009/12/layanan-telematika.html
5.      http://wyoeholic.wordpress.com/tag/telematika/
6.      http://www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html

JURNAL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM KELISTRIKAN BODY MOBIL BERBASIS MULTIMEDIA PADA JURUSAN OTOMOTIF

UNIVERSITAS GUNADARMA 
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA
Nama Kelompok :
-   Banu Satria Imam Anggara
-   Laksa Agung Prabowo
-   Ricky Kurniawan

ABSTRAKSI
Aplikasi Pembelajaran Interaktif body listrik dalam program otomotif menggunakan aplikasi untuk sistem belajar siswa dalam program otomotif. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Adobe Flash C3 Software . Aplikasi ini menggunakan video tutorial dan animasi tentang simulasi langkah kerja dalam body listrik otomotif .
Tujuan dari aplikasi ini adalah para siswa dapat lebih memahami tentang body listrik karena sampai sekarang pembelajaran interaktif tubuh listrik hanya menggunakan referensi buku , modul , dan berdiri untuk praktikum sehingga pembelajaran yang membuat siswa bosan dan malas untuk belajar.
Penerapan body listrik berbasis multimedia dapat membantu para siswa untuk pembelajaran body listrik .
DAFTAR ISI
JUDUL
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
BAB I                          PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
BAB II                         LANDASAN TEORI
2.1       Pengenalan Multimedia
2.2       Tahap – tahap Pembangunan Multimedia
BAB III            ANALISI DAN PEMBAHASAN
3.1       Analisis
3.1.1    Identify
3.1.2    Understand
3.1.3    Analyze
3.1.4    Report
            3.2       Pembahasan
3.2.1    Pembuatan Objek
3.2.2    Perekaman dan Pengeditan Suara
3.2.3    Import Image
3.2.4    Import Suara
3.2.5    Membuat Tombol
3.2.6    Membuat Animasi
BAB IV           PENUTUP
                        4.1       Kesimpulan
4.2              Saran
DAFTAR PUSTAKA
           
BAB I. PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Materi Kelistrikan body dalam sebuah pelajaran teknik otomotif sangatlah penting dalam proses belajar mengajar. Pelajaran ini mempunyai aspek penting yang berhubungan langsung dengan cara-cara mengajar yang efektif dan efisien agar para murid dapat mengerti dan jelas apa yang disampaikan pada mata pelajaran kelistrikan body mobil.
Dalam proses belajar mengajar yang ada saat ini adalah dengan menggunakan buku dan modul serta stand untuk praktikum. Materi kelistrikan body ini diajarkan selama 2 (dua) minggu dalam satu tahun pada setiap kelas.
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1       Pengenalan Multimedia
Panduan untuk menguasai multimedia harus dimulai dengan definisi multimedia. Dalam industri elektronika, multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan teks (McCormick,1996) atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (turban dkk. 2002) atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001).
Definisi yang lain dari multimedia, yaitu dengan menempatkannya dalam konteks, seperti yang dilakukan oleh Hofstetter (2001), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia, yaitu :
Pertama, harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang berinteraksi dengan kita.
Kedua, harus ada link yang menggabungkan kita dengan informasi.
Ketiga, harus ada alat navigasi yang memandu kita, menjelajah jarinagan informasi yang saling terhubung.
Keempat, multimedia menyediakan tempat kepada kita untuk mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi dan ide kita sendiri.
Jika salah satu komponen tidak ada, maka bukan multimedia dalam arti yang luas namanya. Misalnya, jika tidak ada komputer untuk berinteraksi, maka itu namanya media campuran, bukan multimedia. Jika tidak ada link yang menghadirkan kita memilih jalannya suatu tindakan maka itu namanya film, bukan multimedia. Demikian juga kita mempunyai ruang untuk berkreasi dan menyumbangkan ide sendiri, maka namanya televisi, bukan multimedia. Dari beberapa definisi di atas, maka multimedia ada yang online (Internet) dan multimedia yang offline (tradisional).
2.2         Tahap – tahap Pembangunan Multimedia
Pengembangan multimedia dilakukan berdasarkan 6 tahap, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution.

BAB III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1       Analisis
Tujuan utama dari analisis sistem (sistem analis) mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah, hambatan, kesempatan, dan kebutuhan yang ada untuk kemudian dilakukan pembenahan. Analisis sistem merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan sistem. Tahap analis sistem merupakan tahap yang sangat penting, karena terjadi kesalahan pada ini akan berdampak juga pada tahap berikutnya. Tahap analisis dilakukan setelah perancangan sistem dan sebelum desain sistem.
Dan seorang analis harus melakukan beberapa langkah – langkah sebagai berikut :
3.1.1    Identify
Mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada, dimana suatu masalah adalah pertanyaan yang harus dapat dipecahkan untuk mencapai sasaran- sasaran yang diharapkan. Langkah-langkah didalam tahapan ini adalah identifikasi terhadap penyebab masalah, titik keputusan , dan personil-personil kunci.
3.1.2    Understand
Langkah selanjutnya adalah memahami cara kerja sistem yang sedang berjalan. Untuk dapat memahami sistem yang ada diperlukan data-data yang diperoleh dari langkah pertama identifikasi secara terinci. Tugas yang dilakukan meliputi penentuan jenis penelitian, perencanaan jadwal penelitian, pembuat tugas penelitian, pembuat agenda penelitian dan pengumpulan hasil penelitian.
3.1.3    Analyze
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, maka dilakukan analisis hasil penelitian. Dimana dalam hal ini diperlukan suatu pengalaman yang cukup mendapatkan hasil maksimal, karena biasanya seorang analis sistem yang baru merasa kesulitan pada tahapan ini. Analis sistem dilakukan harus dapat menjawab pertanyaan apa, bagaimana, siapa dan dimana sistem tersebut dikerjakan? Kemudian mengapa dikerjakan, perlukah dikerjakan dan apakah yang telah dikerjakan dengan baik?
3.1.4    Report
Langkah terakhir ini analis sistem adalah pembuatan laporan dari hasil-hasil penelitian yang kemudian dicatat didokumentasikan sebagai panduan untuk mendesain sebuah sistem.
3.2              Pembahasan
Tahapan produksi adalah tahapan dimana semua pekerjaan dan aktifitas yang dilakukan sebelum multimedia diproduksi secara nyata. Kegiatan produksi sistem salah satunya adalah pembuatan desain grafis yang mendukung tampilan semua aplikasi, mulai dari teks, memasukkan animasi, yang nantinya semua elemen tersebut digabungkan dalam software utama dalam pembuatan aplikasi ini yaitu Adobe Flash CS3.
            3.2.1    Pembuatan Objek
Pembuatan objek dengan yaitu dengan menggunakan Adobe Ilustrator CS3 lalu ke proses animating di Adobe Flash Cs3.
3.2.2        Perekaman dan Pengeditan Suara
Perekaman suara dalam pembelajaran ini menggunakan software Adobe Soundboot CS3. Berikut proses perekaman suaranya:
1.      Buka software Adobe Soundboot CS3
2.      Pilih file clik record
3.      Setelah muncul tampilannya kemudian klik OK;
4.      Mulai merekam, klik tombol record kemudian setelah selesai klik tombol stop dan untuk mendengarkan hasil rekamannya klik play ;
5.       Simpan dengan format wav (.wav) dan berilah nama file sesuai dengan rekamannya. Misalnya : intro.wav , lampu kota.wav , lampu dekat.wav , dan lain-lain.
Setelah perekaman suara dilakukan, maka akan dilakukan pengeditan suara yang telah direkam dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      buka Adobe Soundboot CS 3
2.      pilih File → open;        
3.      misal pilih intro.wav;
4.      setelah file suara telah ada atau siap pada layar kerja Adobe Soundboot CS 3, barulah kita melakukan pengeditan atau membuang isi file suara yang tidak diperlukan yaitu dengan cara mengeblok bagian yang akan dihapus, lalu tekan tombol delete pada keyword, secara otomatis file yang diblok akan terhapus. 
5.      kemudian suara yang telah dipotong kemudian disimpan dengan cara pilih File → Save As. Hasil (suara) yang telah diolah disimpan dengan format wav (.wav) → ok.
3.2.3        Import Image
Import image ada 2 macam, yaitu import image to library dan import image to stage. Dalam pembuatan aplikasi ini digunakan import image to library. Berikut ini adalah tahap-tahap import image to library:
1. Buka software Adobe Flash CS3
2. Create new flash file (ActionScript 2.0)
3. Setting ukuran yang digunakan:
- Ubah ukuran (sebesar 600 x 400 pixel)
4. Import image background to library
3.2.4        Import Suara
Suara yang telah melakukan proses pengeditan kemudian diimportkan ke dalam software flash.
3.2.5        Membuat Tombol
Pada pembuatan tombol di dalam adobe flash ada 2 cara yaitu melalui common libraries atau dengan membuat tombol manual.Berikut langkah-langkahnya.
1 . Melalui Commond Libraries
1. Pilih menu windows  -> commond libraries -> Button
2. Pilih salah satu tombol yang diinginkan kemudian drag ke stage pada flash.
2. Membuat tombol manual
1.      Membuat kotak menggunakan rectange tool, kemudian diatur tepinya.
2.      Setelah itu drag bentuk simbol pada lembar kerja.
3.      Klik kanan pilih convert to symbol.
4.      Beri nama button, lalu klik dua kali pada button tersebut agar dapat dilakukan pengaturan warna pada button.
5.      Buat layer baru  -> tekan F9 dan beri action script
3.2.6        Membuat Animasi
Adapun langkah-langkah membuat animasi kotak :
1.      bikin kotak lalu convert to symbols (F8);
2.      movie clip (sebaiknya objek dijadikan graphic sebelum di motion "agar ketika dimotion tidak jadi dua graphic");
3.      pilih frame titik awal & akhir, klik kanan -motion tween-;
4.      tentukan pada titik akhir untuk gerakan object.

BAB IV. PENUTUP
4.1       Kesimpulan
Kecanggihan teknologi komputer pada saat ini sudah sangat tinggi, untuk itu dibutuhkan teknologi yang tepat agar guru dan siswa dapat memanfaatkannya dengan baik. Media pembelajaran simulasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk mempermudah dan mempercepat penyampaian suatu materi pelajaran tertentu dalam bentuk visual ataupun audiovisual. Terutama dalam bidang pendidikan.
Agar proses belajar mengajar, khususnya pada materi kelistrikan bodi berjalan dengan baik, guru dapat memberikan materi pelajaran dan siswa dapat menyerap materi tersebut secara maksimal, sehingga kualitas pendidikan dapat ditingkatkan, maka dibutuhkan sarana pendukung yang memadai salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran dengan system aplikasi multimedia.
4.2       Saran
Untuk pengembangannya, aplikasi ini dapat dibuat sebagai multimedia yang dinamis yang terhubung dengan Basis Data sehingga pengguna aplikasi  dapat menambah atau mengurangi materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1483.pdf
2. M. Suyanto. 2005. MULTIMEDIA Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi       Offset.
3. Ariesto Hadi Sutopo. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.

JURNAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA INTERFACE TELEMATIKA

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA INTERFACE TELEMATIKA

Nama Kelompok        :  1. BANU SATRIA IMAM ANGGARA
                                     2. LAKSA AGUNG PRABOWO
                                     3. RICKY KURNIAWAN

  
Kelas                           :  4KA11


  

ABSTRAKSI

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA INTERFACE TELEMATIKA
Tugas Pengantar Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata kunci : Fitur Telematika, Telematika, Manfaat Telematika, Smartphone
(iii + 14 halaman)
Pada penulisan artikel ini yang berjudul fitur-fitur pada telematika akan berfokus untuk membahas layanan telematika yaitu fitur interface pada telematika , pendukung dan perangkat yang digunakan pada telematika dan mamfaat , dan bidang apa saja yang menggunakan fitur-fitur interface pada telematika kerugian pada telematika.semoga artikel yang sederhana ini dapat memberi maamfaat untuk pembaca dan mampu menjelaskan apa saja yang fitur yang berada pada telematika secara singkat , padat dan jelas . Penerapan fitur interface pada telematika di bidangnya. Makalah ini berusaha menjelaskan seluruh fitur pada interface telamatika dan kegunaanya.
Daftar Pustaka (2012-2013)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................    i
ABSTRAKSI..........................................................................................................   ii
DAFTAR ISI..................................................................................................           iii
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................    1
         1.1 LATAR BELAKANG............................................................................     1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................     2
         2.1 FITUR PADA ANTARMUKA TELEMATIKA...................................      3
         2.2 TEKNOLOGI PADA INTERFACE TELEMATIKA...........................       3
BAB III. METODOLOGI PEMBAHASAN..........................................................     5
        3.1 PERKEMBANGAN SMARTPHONE DI INDONESIA.........................     5
        3.2 KERUGIAN TEKNOLOGI INTERFACE TELEMATIKA..................        7
        3.3 KELEBIHAN TEKNOLOGI INTERFACE TELEMATIKA................        8
BAB IV PENUTUP..............................................................................................     10
         4.1 KESIMPULAN.....................................................................................     10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................      10



BAB I
PENDAHULUAN


1.1       LATAR BELAKANG

            Teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika.Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi. Teknologi telematikalah yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu informasi.

            Ketika Amerika Serikat meluncurkan ARPAnet pada 1983, penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih terbatas. Mailinglist yang dikenal tertua di Indonesia dibuat pada tahun 1983 oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay. Hingga tahun 1990-an, masyarakat Indonesia telah banyak yang mengenal dan menggunakan teknologi telematika. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari jumlah radio amatir yang menjangku hingga ke luar negeri. Dan terus perkembangannya, teknologi telematika saat ini dapat diaplikasikan dalam banyak hal ; menghubungkan pengajar dengan muridnya, kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik.

            Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafĂ© dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya.

            Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta. Agar tidak menjauh dari tujuana penuisan artikel ini maka kami akan berfokus pada fitur-fitur telematika , apa saja fitur tersebut dan fungsi kegunaannya. 
                                         


                                     
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA

            Antarmuka pemakai (User Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.user interface, berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara menyeluruh step by step sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem. Yang terpenting dalam membangun user interface adalah kemudahan dalam memakai/ menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan/ membangun suatu program jangan terlalu diperlihatkan.


2.1       FITUR PADA MUKA ANTAR TELEMATIKA

            Interface merupakan salah satu media yang digunakan komputer untuk berkomunikasi dengan manusia. interface di komputer dikenal dengan GUI (Graphical User Interface). Penghubung antara dua sistem atau alat. Media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat terintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Interface ini, meliputi :
1.                   perangkat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, dan perangkat yang secara tidak langsung mengontrol perangkat lunak.
2.                   piranti input atau output
3.                   prosedur pemakaian perangkat.
            Pengertian antarmuka ( interface) adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface(CLI) danGraphical User Interface(GUI).

2.2       TEKNOLOGI PADA INTERFACE TELEMATIKA

1.        Head Up Display
System Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat untuk kepentingan penerbangan militer, sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan sipil, kendaraang bermotor dan aplikasi lainnya.

2.      Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsung.

3.      Computer Vision
Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.

4.      Browsing Audio Data
Browsing audio data adalah kemampuan mesin untuk mencari data dengan menggunakan input audio. Suatu ketika kita mendengarkan sebuah kilasan lagu dan kemudian kita merasa terkesan dengan lagu tersebut. Meskipun kita hanya mendengarkan secara sekilas, tetapi membuat kita ingin tahu lagu siapakah itu? Browsing audio data pada suara tidak seperti browsing teks pada tulisan.

5.      Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa saja.

6.      Speech Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.
                                                  
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1       Perkembangan Smartphone di Indonesia

Perkembangan pasar smartphone dunia yang begitu pesat akhir-akhir ini, tidak terkecuali dengan Indonesia. Banjir ponsel pintar (smartphone) dan tablet sudah mulai terasa. Derasnya permintaan pasar terhadap telepon cerdas ini, khususnya yang menggunakan sistem operasi Android membuat para produsen semakin giat untuk berinovasi dan menggempur pasar ponsel indonesia dengan berbagai produk. Para produsen ponsel pintar pun mulai datang dari produsen lokal seperti Polytron dan Axioo. Mereka menyadari betapa besarnya pangsa pasar smartphone di Indonesia.
Ponsel pintar di Indonesia sendiri memiliki segmentasi yang secara umum bisa dikelompokkan menjadi 3 kelas berdasarkan level harga dan spesifikasinya, yaitu:
·         Smartphone kelas atas (high-end)
·         Smartphone kelas menengah (middle level)
·         Smartphone kelas bawah (entry level)
Smartphone kelas atas merupakan ponsel pintar yang memiliki spesifikasi hardware yang sangat tinggi. Ponsel ini biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur unggulan yang membuatnya sangat menonjol dan lengkap dalam pengoperasiannya. Selain dari sisi prosesor, memori, GPU, ukuran layar, jenis layar, dan kamera, ponsel pintar kelas atas ini biasanya memiliki desain yang premium. Beberapa vendor smartphone yang bermain di level ini diantaranya:
·         Apple dengan produk andalannya iPhone
·         Samsung dengan jajaran seri smartphone Galaxy S dan Galaxy Note
·         HTC dengan seri HTC One
·         LG dengan seri Optimus G dan L9
·         Nokia dengan seri Lumia 9XX
·         Blackberry dengan seri Qxx
Harga dari smartphone kelas atas ini bisa berkisar antara 4 juta hingga 10 juta rupiah. Harga smartphone yang memang cukup mahal ini biasanya memang memiliki fitur-fitur unggulan selain itu juga lebih terkesan bergengsi. Peminat smartphone kelas atas ini di Indonesia ternyata juga cukup banyak. Terbukti dari suksesnya penjualan smartphone ini beberapa tahun terakhir ini. Informasi mengenai update harga HP (handphone) dan penawaran terbaru bisa didapatkan dari beberapa website yang membahas mengenai masalah teknologi khususnya handphone dan gadget.
Smartphone kelas menengah biasanya menyasar target pasar yang menginginkan smartphone canggih namun dengan harga dan spesifikasi yang lebih rendah. Level ini cukup banyak peminatnya, khususnya di Indonesia. Para pemainnya juga semakin banyak, karena produsen lokal ikut bermain di segmen ini. Sebut saja Samsung, Acer, LG, Nokia, Polytron, Lenovo, Asus, Blackberry.
Smartphone kelas entry level juga semakin banyak peminatnya di Indonesia. Sebagian besar porsi untuk smartphone entry level ini dikuasai oleh Android, karena mampu menghadirkan pengalaman smartphone dalam harga yang sangat terjangkau. Di Indonesia sendiri smartphone entry level ini sudah bisa diperoleh dari harga 500 ribu rupiah hingga berkisar 1 juta rupiah. Pilihannya pun semakin banyak dan spesifikasi yang ditawarkan juga tidak terlalu buruk. Mungkin smartphone kelas ini bisa menjadi pilihan awal bagi para pengguna hp yang masih awam dengan smartphone dan ingin mencoba belajar dulu.

3.2       Kerugian Telematika

            1.      Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.

            2.      Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.

            3.      Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.

            4.      Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.

            5.      Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan olehhacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5 Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional.

3.3       Kelebihan Telematika
            Hal ini pada gilirannya akan membatasi peranan pemerintah, khususnya dalam hal pengadaan dan pengelolaan kandungan informasi. Control informasi dari pemerintah justru dipandang sebagai faktor penghambat bagi upaya penyejahteraan masyarakat melalui jejaring telekomunikasi. Secara global Telematika memiliki peran yang dapat menguntungkan kita sebagai pengguna. Berdasarkan perkembangan telematika, telematika di Indonesia memiliki tiga peran pokok, antara lain :
1. Waktu yang tidak produktif menjadi lebih produktif.
Menghemat waktu yang di keluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan apabila menggunakan jasa teknologi telematika.
2. Penghematan transportasi dan bahan bakar.
Setiap pengguna teknologi telematika dapat dengan mudah berbelanja maupun berjualan tanpa harus turun ke lapangan.
3. Mengoptimalkan proses pembangunan.
Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
4. Meningkatkan Pendapatan
Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
5. Pemersatu bangsa
Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing karena teknologi telematika menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.


BAB IV 
KESIMPULAN
4.1       Kesimpulan
            Terdapat 7 macam fitur pada antarmuka telematika, keenam fitur tersebut adalah head up display system, tangible user interface, computer vision, browsing audio data, speech recognition, dan speech syntetis,video conference dan semua dar kesuluruhan interface memiliki kekurangan maupun kelebihan.dan seluruh fitur pada interface telematika sangat membantu sekali untuk seluruh bidang , baik dibidang e-goverment ,e-bussiness,kesehatan,militer dan komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

1.         Asal Mula Kata Telematika, h.1, 2006,         (http://dgk.or.id/archives/2006/03/03/asal-mula-kata-telematika/).
2.         fitur-fitur pada telematika (http://ita-kyu-kiyut.blogspot.com/2010/11)
3.     Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001,(http://www.beritanet.com/Technology/Communication/seluk-beluk- telematika.htm)
4.         sucipto (http://e-majalah.com/0508sucipto.html)
5.         http://id.wikipedia.org/wiki/Antarmuka_pengguna
6.         http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-    4.X-1/ch06s03.html
7.         http://www.acehforum.com/search/fitur+interface+TELEMATIKA
8.         http://ojhie88.blogspot.com/2010/11/fitur-pada-antarmuka-telematika.html
9.         http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas

JURNAL FITUR PADA ANTARMUKA TELEMATIKA

BANU SATRIA IMAM ANGGARA

Anggota  kelompok : LAKSA AGUNG PRABOWO , RICKY KURNIAWAN

4KA11

Pengantar Telematika



Jurnal Fitur Pada Antramuka Telematika




1. Abstrak


Teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi.

Kata kunci : Telematika


2. Daftar Isi


1. Abstrak
2. Daftar Isi
3. Pendahuluan
4. Landasan Teori
5. Metode Penelitian
6. Kesimpulan
7. Daftar Pustaka
3. Pendahuluan
Teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi. Teknologi telematikalah yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu informasi. Ketika Amerika Serikat meluncurkan ARPAnet pada 1983, penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih terbatas. Mailinglist yang dikenal tertua di Indonesia dibuat pada tahun 1983 oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay. Hingga tahun 1990-an, masyarakat Indonesia telah banyak yang mengenal dan menggunakan teknologi telematika. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari jumlah radio amatir yang menjangku hingga ke luar negeri. Dan terus perkembangannya, teknologi telematika saat ini dapat diaplikasikan dalam banyak hal, menghubungkan pengajar dengan muridnya, kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta. Agar tidak menjauh dari tujuana penuisan artikel ini maka kami akan berfokus pada fitur-fitur telematika , apa saja fitur tersebut dan fungsi kegunaannya.
4. Landasan Teori
Kata “TELEMATIKA” yang seringkali diidentikkan dengan dunia internet di Indonesia. Dari hasil pencarian makna telematika ternyata telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Para praktisi mengatakan bahwa Telematics merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and  INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga seringdisebut dengan ICT (Information and Communications Technology). Untuk mengerti makna TELEMATIKA yang menurut pak Moedjiono yang merupakan konvergensi dari  Tele=”Telekomunikasi”, ma= ”Multimedia” dan tika=”Informatika” kita perlu perhatikan perbedaan antara BIDANG ILMU. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagaidefinisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya. Jika membaca dari tulisan diatas saya bisa menyimpulkan bahwa sampai saat ini kepanjangan Telematika masih rancu antara “Telekomunikasi dan Informatika” ataukah “Telekomunikasi”, Multimedia dan Informatika. (Sumber : http://www.dgk.or.id) Sejarah Telematika Telematika berasal dari bahasa Perancis “telematique” yang berarti telekomunikasi dan data.Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam buku L'informatisation. Pengertian telekomunikasi adalah tehnik mengirim Pesan dari suatu tempat ke tempat lain dan biasanya berlangsung secara 2 arah. “Telekomunikasi” mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk Radio , fax, televisi , telepon , dan komunikasi data jaringan komputer.
Pengertian informatika adalah mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapsa sistem yang di pakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesaan data serta menampilkan dalam bentuk informasi. Pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunaan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. Menurut Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah: Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi. Secara umum , istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi atau Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas (road vehicles dan vehicle telematics ) Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten , pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika; Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah, Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
5. Metode Penelitian
Dari penjelasan interface dan telematika diatas, maka dapat saya simpulkan Interface telematika adalah merupakan sebuah teknologi informasi yang berbasiskan pada interface yang memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung. Terdapat 7 macam fitur pada antarmuka telematika, keenam fitur tersebut adalah head up display system, tangible user interface, computer vision, browsing audio data, speech recognition, dan speech syntetis,video conference.
1.      Head Up Display System
Head Up Display System adalah tampilan transparan yang menyajikan data tanpa mengharuskan penggna melihat dari sudut pandang yang biasa mereka lihat. Asal usul nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala terangkat (head up) dan melihat kea rah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrument. Meskipun pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer, HUDs sekarang digunakan dalam handphone, kendaraan bermotor, dan aplikasi lainnya.
Ada 2 tipe Head Up Display System, yaitu Fixed HUD dan HMD.
·         Fixed HUD mengharuskan penggunaannya melihat tampilan melalui media yang dipasangkan ke chassis/bodi mesin. Tampilan yang ditampilkan tergantung dari orientasi mesin yang bersangkutan misalkan pesawat tempur. System ini digynakan di kebanyakan pesawat tempur.
·         HMD lebih fleksible karena system ini menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan kepala pengguna. Contoh HUDS, seperti General Motors yang memulai mengembangkan Head Up Display Berteknologi Laser. Dengan inovasi ini, pengemudi tak akan lagi menemukan kendala penglihatan pada kondisi gelap, hujan bahkan kabut sekalipun.
Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di produksi ini, memiliki dampak besar pada keselamatan karena mapu memandu pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam kondisi hamper mustahil untuk melihat dengan mata telanjang. Hal ini, dimungkinkan berkat penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi untuk diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil. Teknologi ini merupakan


 6. Kesimpulan
Terdapat 7 macam fitur pada antarmuka telematika, keenam fitur tersebut adalah head up display system, tangible user interface, computer vision, browsing audio data, speech recognition, dan speech syntetis,video conference dan semua dar kesuluruhan interface memiliki kekurangan maupun kelebihan.dan seluruh fitur pada interface telematika sangat membantu sekali untuk seluruh bidang , baik dibidang e-goverment, e-bussiness, kesehatan, militer dan komunikasi
7. Daftar Pustaka
[1] Asal Mula Kata Telematika, h.1, 2006, (http://dgk.or.id/archives/2006/03/03/asal-mula-kata-telematika/).
[2] fitur-fitur pada telematika (http://ita-kyu-kiyut.blogspot.com/2010/11)
[3] teknologi layanan dan fitur di interface telematika (http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)-fitur-di-interface-telamatika).
[4] Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001, (http://www.beritanet.com/Technology/Communication/seluk-beluk-telematika.htm)
[5]sucipto (http://e-majalah.com/0508sucipto.html)
[6] Intan Innayatun Soeparna, Jurnal “Kejahatan Telematika Sebagai Kejahatan Transnasional”
[7] Wawan Wardiana, "Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia", Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, UNIKOM, Bandung, 9 Juli 2002, h.2
[8] Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989).
[9] (http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematics)
[10] Ir. Hasanuddin Sirait, MT”jurnal sejarah perkembangan teknologi telematika” http://www.hsirait.wordpress.com, 2009
Sumber : http://abas-nr.blogspot.com/2012/01/mata-kuliah-pengantar-telematika-fitur_07.html

JURNAL WIRELESS

BANU SATRIA IMAMA ANGGARA

Anggota  kelompok : LAKSA AGUNG PRABOWO , RICKY KURNIAWAN

4KA11

Pengantar Telematika




Jaringan Wireless Bridge Transparant Mikrotik


1. Abstrak

Bridge memiliki kemampuan untuk memproses keputusan perelaian/perutean sebuah frame berada dalam bridge itu sendiri, sehingga transparan terhadap stasiun-stasiun yang berkomunikasi, sehingga disebut juga Transparent Bridge. Penggunaan transparent bridge pada wireless point-to-point Mikrotik dapat dilakukan dengan beberapa mode wireless yang berbeda pada host (akses poin) dan klien (station).

Kata kunci : Bridge


2. Daftar Isi

1. Abstrak
2. Daftar Isi
3. Pendahuluan
4. Landasan Teori
5. Metode Penelitian
6. Kesimpulan
7. Daftar Pustaka
3. Pendahuluan
Bridge adalah sebuah perangkat antar jaringan yang merelai frame-frame data dari satu segmen jaringan ke segmen jaringan lain, sehingga menjadikan segmen-segmen jaringan tersebut muncul sebagai sebuah LAN tunggal yang besar, yang disebut sebagai extended LAN atau bridged LAN.
Bridge memiliki kemampuan untuk memproses keputusan perelaian/perutean sebuah frame berada dalam bridge itu sendiri, sehingga transparan terhadap stasiun-stasiun yang berkomunikasi, sehingga disebut juga Transparent Bridge. Penggunaan transparent bridge pada wireless point-to-point Mikrotik dapat dilakukan dengan beberapa mode wireless yang berbeda pada host (akses poin) dan klien (station).
Jaringan wireless adalah jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi-pakai file, printer, atau akses Internet.
Bentuk Jaringan Wireless
Personal Area Network ( PAN )
PAN nirkabel memiliki jangkauan yang relatif pendek  sekitar 15 meter dan hanya efektif untuk memenuhi kebutuhan dalam ruang sempit atau  lingkup pribadi performan PAN dapat di bilang sedang, memiliki bit rate mencapai 2 Mbps. Kebanyakan PAN memiliki dan mengunakna gelombang radio untuk menyampaikan informasi udara. Contoh aplikasi PAN nirkabel adalah Bluetooth.
Local Area Network ( LAN )
LAN nirkabel memberikan performan yang tinggi user biasanya mengunakan laptop, PC, ataupun PDA. LAN nirkabel mempunyai bit rate mencapai 54 Mbps. aplikasi ini cocok pada perkantoran, pusat perbelanjaan atau perumahan yang biasanya di sebut dengan hotspot.
Metropolitan Area Network ( MAN )
MAN nirkabel mencakup suatu perkotaan,  paerforman MAn nirkabel sangat beragam apabila di dalam gedung dapat mencapai 100Gbps ( dengan Ir.DA ) tetapi apabila dengan radio yang radiusnya 20 mil hanya mampu menghasilkan kecepatan sebesar 100 Kbps.
Wide Area Network (WAN )
Sesuai dengan namanya , WAN nirkabel mencakup wilayah yang sangat luas dan mancakup keseluruhan dunia, performan WAN cukup rendah yaitu sebesar 170 Kbps, tetapi karena penggunaan dengan streaming rendah seperti ponsel, dapat di kompres sehingga proses tidak terlalu lama bahkan dapat di bilang cepat.



4. Landasan Teori

Wireless P2P pada Mikrotik dengan menggunakan mode Bridge pada AP dan mode Station pada klien. Station adalah mode standar untuk klien AP yang tidak mendukung L2 bridging. Penggunaan bridge dengan mode ini tidak akan memberikan hasil yang diharapkan. Di sisi lain mode ini dapat dianggap paling efisien dan karenanya harus digunakan jika tidak menggunakan L2 bridging pada station.

Mode ini dapat digunakan di semua protokol nirkabel, sehingga bisa dipadukan dengan perangkat selain Mikrotik. Walaupun tidak mendukung L2 Bridging, namun mode station masih bisa digunakan untuk membangun jaringan Wireless P2P Mikrotik dengan cara memadukan mode ini dengan fitur EoIP.
Ethernet over Internet Protocol (EoIP) Tunneling adalah protokol Mikrotik RouterOS yang membuat ethernet tunnel (terowongan ethernet) antara dua router pada koneksi IP. EoIP Tunnel adalah protokol Ethernet sejati yang dikemas pada tingkat IP sehingga menggunakan semacam ini terowongan antara AP dan Station, sehingga dapat mengirimkan frame Ethernet penuh.

Teknik ini menyajikan antarmuka virtual pada setiap perangkat (AP dan station) yang dapat dijembatani bersama-sama untuk membuat transparent bridge pada sambungan nirkabel. Interface Ether dan EoIP di-bridge dan interface wlan pada kedua router diberi Alamat IP lokal satu segmen untuk menghubungkan keduanya melalui protokol EoIP.

WDS adalah mode Station yang mendukung fitur Wireless Distribution System dan L2 bridging. Wireless Distribution System (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel AP pada jaringan IEEE 802.11. Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel yang akan diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa memerlukan backbone kabel untuk menghubungkan nya, seperti yang diperlukan secara konvensional. Keuntungan utama dari WDS atas solusi lain adalah bahwa WDS mempertahankan alamat MAC dari frame klien di seluruh koneksi antar AP.
Konfigurasi pada mode ini dengan membuat interface WDS pada AP baik WDS statis maupun WDS dinamis. Kemudian pada AP interface WDS di-bridge dengan Ether, sedangkan pada klien interface Wlan di-bridge dengan Ether. Namun penggunaan WDS pada wireless P2P memiliki beberapa kelemahan, yaitu jika koneksi terputus waktu (delay) untuk kembali terkoneksi lebih lama dan hanya bisa digunakan di RouterOS sehingga tidak mendukung penggunaan perangkat selain Mikrotik.

 Mode Bridge Pada mode ini kedua Mikrotik digunakan sebagai AP dengan mode Bridge. Wireless Distribution System (WDS) digunakan untuk membuat komunikasi nirkabel antara kedua AP. Sehingga secara umum hampir sama seperti mode Bridge – Station WDS hanya saja dalam mode ini kedua Mikrotik diset sebagai Bridge.

Dengan demikian kedua Mikrotik memancarkan sinyal sebagai AP dengan SSID, band, dan frekuensi yang sama supaya bisa saling terhubung melalui WDS Link. Karena menggunakan WDS, maka mode ini hanya dapat digunakan antar perangkat Mikrotik. Konfigurasi mode ini dilakukan dengan membuat interface WDS dan mengaktifkan fitur WDS pada kedua AP. Kemudian interface WDS dan Ether di-bridge.

Station Pseudobridge yaitu mode station yang mendukung L2 Bridging namun hanya satu mac-addresss saja yang bisa aktif di belakang AP, jadi hanya bisa untuk satu klien saja. Mode ini dapat digunakan pada semua protokol kecuali Nv2 dan sedapat mungkin dihindari penggunaannya.

Mode ini bisa digunakan jika AP tidak mendukung mode yang lebih baik untuk L2 bridging (misalnya ketika non-RouterOS AP yang digunakan) atau jika hanya satu perangkat harus terhubung ke jaringan melalui perangkat stasiun.
Konfigurasi mode ini dilakukan dengan memilih mode Station-pseudobridge pada klien. Kemudian interface Wlan dan Ether di-bridge pada AP dan stasiun.

Mode Station Bridge hanya dapat digunakan pada perangkat dengan sistem operasi RouterOS. Mode ini menyediakan dukungan untuk L2 bridging pada perangkat stasiun. Mode ini adalah hak milik MikroTik dan tidak dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat merek lain. Mode ini aman digunakan untuk L2 bridging dan harus digunakan bila ada alasan yang cukup untuk tidak menggunakan mode station-wds.
Hal ini relatif stabil, tetapi menambahkan cpu dan overhead memori untuk paket forwarding, dan tidak seefisien jika tidak menggunakan bridge sama sekali. Konfigurasi mode ini hampir sama seperti mode Bridge – Station Pseudobridge, hanya mode pada klien saja yang dirubah ke Station Bridge.

5. Metode Penelitian

Mode Wireless Mikrotik
802.11
ROS 802.11
Nstreme
Nv2
station
station-wds

station-pseudobridge

station-bridge



Pada Tabel tersebut ada empat mode dan empat spesifikasi protokol nirkabel dimana masing-masing mode mendukung beberapa spesifikasi protokol dan ada yang tidak mendukung. Spesifikasi standar protokol IEEE 802.11 mendukung mode station dan station-pseudobridge saja. Pada spesifikasi protokol ROS 802.11 yang merupakan protokol hak milik khusus RouterOS Mikrotik mendukung semua mode tersebut.

Pada protokol Nstreme sama seperti ROS 802.11, dimana merupakan protokol hak milik Mikrotik dan mendukung semua mode. Sedangkan pada Nv2 yang merupakan perkembangan dari Nstreme yakni Nstreme version 2 mendukung semua mode kecuali station-pseudobridge.