Monday, January 20, 2014

JURNAL KONSEP PEMROGRAMAN JARINGAN DENGAN MEMANFAATKAN MIDDLEWARE ORB

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA
            Nama & NPM             : -Ricky Kurniawan
                                       -Laksa Agung Prabowo
                                       -Banu Satria
            Fakultas                       :  Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
            Jurusan                        :  Sistem Informasi
            Kelas                           :  4KA11
Depok
2013
ABSTRAKSI
 
Tugas Pengantar Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata Kunci : Middleware, Pengantar Telematika, Platform
(iii + 11 halaman)
Dalam pemrograman client server tingkat lanjut,adalah memungkinkan untuk membangun sebuahaplikasi dengan dasar platform pemrograman yang berbeda-beda. Dalam pemrograman jaringan biasa / konvesional, maka tidak akan mampu untuk mengkoneksikan dua atau lebih platform yang berbeda.
Untuk membangun aplikasi itu maka dibutuhkan sebuah lapisan yang bisa menghubungkan platform pemrograman yang berbeda, lapisan yang dimaksudkan adalah diistilahkan sebagai ‘middleware’. Middleware pada tataran implementasi merupakan sebuah paket program instan yang dipakai pada suatu platform permograman tertentu, sedangkan pada tataran konsep, middleware mer upakan sebuah lapisan untuk lalulintas penghubung komunikasi antar objek dari sistem yang berbeda. Ada beberapa jenis middleware, seperti ORB (Object Request Broker), RMI (Remote Method Invocation), dan MOM (Message Oriented Middleware).
Dalam tulisan ini akan dibahas tentang pemahaman dan tujuan umum dari middleware, lingkungan komputasi dari middleware, memahami kebutuhan middleware, serta mengenal contoh-contoh middleware.
Daftar Pustaka (2012-2013)
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.............................................................................................................................i
Abstraksi....................................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Bab I  PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1  Latar Belakang Masalah............................................................................................1
1.2  Batasan Masalah........................................................................................................1
1.3  Tujuan Penulisan........................................................................................................2
1.4  Metode Penelitian......................................................................................................2
Bab II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................3
2.1 Middleware dan Enterprise ApplicationIntegration.................................................3
2.2 Middleware ORB dalam framework CORBA.........................................................3
2.3 Software CORBA-ORB...........................................................................................6
2.4 Interface Definition Language (IDL).......................................................................7
Bab III ANALISA DAN PEMBAHASAN................................................................................8
           3.1 Implementasi Pemrograman Jaringan Menggunakan Middleware CORBA-ORB...8
           3.2 Implementasi Pemrograman......................................................................................9
Bab IV PENUTUP...................................................................................................................10
           4.1 Kesimpulan..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Untuk membangun sebuah aplikasi client server multi platform programming salah satu cara adalah dengan memanfaatkan middleware. Middleware bias dijelaskan pada 2 tataran, yaitu tataran konsep/paradigma dan tataran aplikasi pemrograman.
Pada tataran konsep, middleware digunakan sebagai jembatan atau penghubung dua aplikasi atau lebih yang memiliki perbedaan, middleware kadang disebut sebagai plumbing karena middleware digunakan untuk menghubungkan 2 bagian dari sebuah aplikasi dan digunakan untuk melewatkan data diantara mereka. Pada tataran implementasi, middleware adalah sebuah paket program instan yang digunakan untuk menghubungkan dua program yang berbeda platforma atau produk/vendor. Beberapa jenis middleware yang bisa digunakan untuk pemrograman adalah ORB, RPC, RMI, DCE, dan MOM. Produk Middleware biasanya di pakai oleh sebuah arsitektur atau framework pemrograman.
ORB (Object Request Broker) dimiliki oleh arsitektur atau framework pemrograman CORBA (Common Object Request Broker Architectur) dan JAVA, RMI (Remothe Method Invocation) dimiliki oleh teknologi JAVA. Pada tulisan ini akan dijelaskan konsep dan implementasi pemrograman middleware ORB pada framework CORBA, dengan kasus client server berbeda platform pemrograman. Tulisan ini akan dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian berikutnya adalah bagian II akan membahas tentang middleware-middleware yang bisa membangun aplikasi bisnis (EAI).
Pada bagian ini juga akan dibahasa CORBA-ORB serta arsitektur frameworknya. Pembahasan tentang konsep dan implementasi pemrograman dengan middleware ini akan dibahas pada bagian III dan pada bagian IV akan dibahas tentang tinjauan kritis penggunaan middleware dalam membangun aplikasi client server.
1.2  Batasan Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka ruang lingkup penulisan dibatasi pada pemanfaatan middleware ORB (Object Request Broker)
1
1.3 Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini disusun untuk memberikan kemudahan dan pengetahuan tentang middleware telematika. Memberikan pengetahuan lebih tentang konsep pemrograman jaringan dengan memanfaatkan middleware ORB (Object Request Broker) 
1.4 Metode Penelitian
Beragai data yang digunakan dalam penulisan ini diperoleh dari studi pustaka dengan mencari bahan dasar sebagai acuan teori dan bahan dari beragai buku dan situs-situs terpercaya pada internet serta beberapa referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas penulis.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Middleware dan Enterprise ApplicationIntegration
Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP . Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi.
Biasanya program middleware menyediakan layanan pesan (messaging services) sehingga aplikasi-aplikasi yang berbeda-beda itu dapat berkomunikasi. Sistem middleware mengikat aplikasi-aplikasi yang terpisah. Penggunaannya dalam aplikasi bisnis dikenal sebagai Enterprise Application Integration (EAI).
Middleware EAI membuat penghubung antara aplikasi-aplikasi dalam berbagai cara, namun secara umum cara ini diistilahkan sebagai transformasi dan routing data dan mengatur aliran proses bisnis. Ada implikasi dalam hal ini bahwa aplikasi-aplikasi itu ber ada dalam sebuah dunia heterogenitas – perbedaan platform operasi, pemisahan model data dan penyimpan data, heterogenitas jaringan dan protocol komunikasi.
2.2 Middleware ORB dalam framework CORBA
CORBA (Common Object Request Broker Architecture) adalah sebuah standar system terdistribusi yang dikembangkan oleh OMG (Object Management Group), yaitu sebuah konsorsium yang terdiri dari lebih dari 800 perusahaan untuk membantu dalam pemrograman objek-objek terdistribusi. CORBA adalah sebuah cara bagi objekobjek untuk melakukan interoperasi lintas jaringan. Sejak spesifikasi CORBA versi 1.2 diperkenalkan pada tahun 1991, CORBA memberikan sebuah mekanisme standar bagi komunikasi antar objek lintas jaringan, kemudian spesifikasi CORBA tersebut berkembang dengan diperkenalkannya CORBA 2.0 di tahun 1994 dan CORBA 3.0 yang direlease tahun 2000. Hal yang penting untuk dicatat bahwa CORBA hanya sebuah spesifikasi untuk membuat dan menggunakan objek-objek terdistribusi, CORBA bukan sebuah produk atau bahasa pemrograman.
3
Vendor-vendor yang ingin membuat produk-produk yang mengikuti spesifikasi CORBA dapat bebas untuk melakukannya. Tetapi yang perlu ditekankan/diyakinkan adalah bahwa vendor-vendor tersebut mengikuti spesifikasi CORBA secara persis sama. Hal ini agar semua produk yang dihasilkan vendor-vendor tersebut memiliki keselarasan dengan CORBA (CORBA compliant), sehingga satu sama lain dapat berinteraksi. Hal lain yang perlu diingat bahwa CORBA independen terhadap bahasa pemrograman selama bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki pemeta (mapping) dari bahasa definisi interface dalam CORBA.

CORBA merupakan sebuah spesifikasi middleware yang ideal untuk mendukung dan mengaplikasikan sistem komputer terdistribusi. Arsitektur CORBA berbasis pada model objek. Model ini berasal dari abstraksi inti model objek yang didefinisikan oleh OMG dalam sebuah petunjuk OMA (Object Management Architecture), yang dapat ditemukan dalam [2]. Beberapa hal penting yang perlu dicatat bahwa CORBA berbeda dengan pemrograman objek serupa adalah:
1.      Objek-objek CORBA dapat berjalan dalam berbagai platform.
2.      Objek-objek CORBA ditempatkan di manapun dalam jaringan.
3.      Objek-objek CORBA dapat ditulis dalam beberapa bahasa pemrograman yang memiliki pemeta IDL (IDL mapping).
Bersifat open, maksudnya bahwa CORBA bias dipakai oleh setiap orang yang ingin menggunakan standarisasi CORBA ini. Sehingga akan muncul perbedaan-perbedaan dalam menggunakannya, seperti perbedaan platform ataupun bahasa pemrograman. Tetapi hal ini justru menjadi kelebihan CORBA bahwa CORBA mampu mengkomunikasikan sistem yang memiliki perbedaan-perbedaan tersebut.
CORBA merupakan sebuah arsitektur yang menyediakan sebuah framework crossplatform untuk membangun dan mengembangkan sistem objek terdistribusi. Ide utama dibelakang CORBA adalah sebuah perangkat lunak perantara (intermedier) atau disebut middleware yang mengatur dan menyebarkan akses request ke sekumpulan data tertentu. Perangkat lunak perantara ini adalah Middleware ORB (Object Request Broker).
4
ORB melakukan interaksi dan membuat request ke berbagai macam objek. ORB ini terletak diantara layer data dan layer aplikasi dalam susunan arsitektur jaringan 7 layer model OSI. ORB akan melakukan negosiasi antara pesan request dari objek ke objek atau dari objek server ke sekumpulan data (data set). Tujuan CORBA adalah untuk membuat pemrograman lebih mudah dengan membuat aplikasi berbasis CORBA yang sangat portable. Untuk melihat lebih detail tentang arsitektur CORBA dan ORB berada didalamnya, maka CORBA memiliki sebuah arsitektur yang disebut OMA (Object Management Group).OMA mengelompokkan jenis-jenis interak si antar program untuk memudahkan penyediaan dukungan.

OMA melakukan strukturisasi dunia aplikasi ke dalam dua kelompok besar: kategori layanan CORBA (CORBAservices) dan kategori fasilitas CORBA (CORBAfacilities). Layanan CORBA menyediakan fungsi-fungsi dasar yang digunakan oleh hampir setiap obyek dalam berbagai aplikasi. Fungsi-fungsi ini biasanya bersifat generik dan tidak tergantung pada jenis domain aplikasi. Sebagai contoh adalah layanan penamaan (naming service). Bayangkan bila memerlukan sebuah layanan tapi tidak tahu kemana harus mencari server yang menyediakan layanan tersebut. Layanan penamaan dapat membantu layaknya sebuah "halaman kuning" (yellow pages) ; dia bisa menyiarkan direktori layanan yang terdaftar padanya. Karena sifatnya yang generik, layanan penamaan dapat digunakan oleh aplikasi dari berbaga i domain.

5

Fasilitas CORBA menyediakan layanan pada level aplikasi. Ada dua jenis fasilitas: horizontal, yang diperlukan oleh berbagai jenis domain (misalnya, user-interface), dan vertikal, yang berlaku khusus untuk domain tertentu. Fasilitas horizontal fungsinya mirip dengan layanan CORBA, tetapi beroperasi pada level yang lebih tinggi karena berhubungan langsung dengan aspek fungsional dari aplikasi. OMG secara terus-menerus melakukan standarisasi terhadap interface untuk komponen-komponen di masing-masing kategori. Semakin banyak layanan dan fasilitas yang distandarisasi, semakin mudah untuk mencapai komputasi terdistribusi berbasis komponen dalam berbagai bidang secara plug-and -play, tanpa terganggu oleh masalah heterogenitas. 
2.3 Software CORBA-ORB
Ada banyak software CORBA-ORB baik yang free dan opensource maupun yang komersil. Yang akan digunakan disini adalah software ORB dari Java yang disebut Java-ORB dan JAC-ORB dari Fu Berlin / Xtradine. Keduanya berbasis Java. Sementara software ORB yang lainnnya dapat dilihat dalam tabel berikut.


Ketika masuk ke pemrograman secara teknis maka yang perlu diketahui adalah sebuah bahasa interface yang digunakan untuk menghubungkan berbagai macam aplikasi. Bahasa ini disebut Interface Definition Language (IDL). Untuk mengenal tentang IDL maka berikut adalah pembahasan tentang IDL.
6
2.4 Interface Definition Language (IDL)
IDL merupakan inti untuk pembuatan aplikasi CORBA. IDL memuat sekumpulan tipe variabel yang kemudian akan dipetakan ke berbagai bahasa pemrograman. Suatu interface dalam CORBA menyediakan sebuah deskripsi fungsi-fungsi yang disediakan untuk sebuah objek. Atribut, method dan parameter adalah informasi-informasi yang dispesifikasi oleh sebuah interface. IDL adalah sebuah bahasa yang menggambarkan objek-objek interface dalam sebuah aplikasi CORBA.
IDL mendefinisikan tipe-tipe objeknya dengan mendefinisikan interface-interfacenya. Sebuah interface terdiri dari sekumpulan nama operasi dan parameter-parameter untuk operasi-operasi tersebut. Catatan bahwa IDL hanya digunakan untuk menggambarkan interface, dan bukan sebuah implementasi. IDL bukan pula bahasa pemrograman. Melalui IDL, sebuah implementasi objek tertentu memberitahukan pada client tentang operasi-operasi apa saja yang tersedia dan memberitahukan bagaimana cara untuk mengambilnya. Dengan definisi IDL, objek-objek CORBA harus dipetakan ke beberapa bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk membangun aplikasi client dan juga server. Beberapa bahasa pemrograman yang memiliki pemeta IDL (IDL mapping) adalah C, C++, Java, Smalltalk, Lisp, Basic, Pascal dan Python. Setelah mendefinisikan sebuah interface untuk objek-objek dalam IDL, programmer bebas untuk mengimplementasikan objek-objek dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai yang memiliki pemeta IDL. Sebagai sebuah protokol kompiler, IDL bisa digambarkan sebagai berikut:
7
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Implementasi Pemrograman Jaringan Menggunakan Middleware CORBA-ORB

Untuk membangun aplikasinya ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam hal pemrograman menggunakan middleware CORBA-ORB. Langkah-langkah itu adalah :
1.      Membuat rancangan dan analisa kebutuhan system
2.      Men-download software yang akan digunakan (software yang akan digunakan adalah Java-ORB dan JAC-ORB)
3.      Coding atau melakukan langkah-langkah teknis pemrograman
Untuk membangun pemrograman jaringan dengan Middleware CORBA-ORB, maka perlu dianalisa terlebih dahulu hal-hal yang diperlukan sebelum masuk ke langkah coding/pemrograman. Sesuai dengan tujuan yang ingin dibuat adalah aplikasi yang melakukan koneksi melalui ORB, dan bias menunjukkan aplikasi yang terpisah dan berbeda platform, maka bisa digambarkan sebagai berikut :

Dari gambar diatas terlihat bahwa ada 2 aplikasi yang jalan di dua platform pemrograman yang berbeda. Platform yang akan digunakan adalah Java-ORB dan Jac-ORB. 2 aplikasi tersebut juga akan diinstal pada platform sistem operasi yang berbeda. Sistem operasi yang akan digunakan adalah Linux untuk Jac-ORB dan Windows untuk Java-ORB.
8
Dua aplikasi itu pun berada pada mesin yang berbeda. Disisi lain client pun akan menggunakan platform yang berbeda dengan server-nya. Jika ingin mengakses Server Java-ORB, maka yang akan digunakan adalah ORB Name Product Bhs Pemrogrmn Licence JAVA ORB SUN MicroSystem Java Free VisiBroker Visigenic/Borland Java, C++, Delphi Evaluation JacORB Fu Berlin/XTRADyneJava Free MICO Mico.org/GPL Soft. C++ Free ISP Rusian Univ C++ Free ORBacus IONA Java, C++ Free OMNIORB OMNI Java, C++ Evaluation VBORB Visual Basic Free MTdORB Phyton Phyton Free. Aplikasi Client yang dibuat dengan JAC-ORB. Sedangkan jika client ingin mengakses aplikasi yang ada di platform JAC-ORB, maka akan digu nakan aplikasi client yang dibangun dengan Java-ORB.

3.2 Implementasi Pemrograman
Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk membangun aplikasi sesuai dengan arsitektur diatas adalah :
1.      Membuat bahasa definisi IDL
2.      Membuat aplikasi Server
3.      Membuat Aplikasi Client
4.      Mengkompilasi semua class yang telah dibuat
Contoh kasus ini adalah program jumlah() dan kurang() untuk server Java-ORB dan program kali() dan bagi() untuk server JAC-ORB. Dua file tersebut kemudian dikompilasi dengan menggunakan IDL Compiler yang dimiliki oleh Java- ORB dan JAC-ORB.

Langkah berikutnya membuat aplikasi server untuk kedua ORB yang digunakan. Dua file server diatas sebelum diinstallkan di dua komputer server yang berbeda terlebih dulu di kompilasi. Karena secara default Client tidak bsa mengakses kedua server tersebut, maka langkah berikutnya adalah membuat aplikasi Client dengan CORBA (JAVA-ORB dan JAC-ORB) sebagai Middleware. Setelah CORBAdijalankan, Client dapat mengakses kedua server tersebut.
Hasil akhir dari percobaan ini adalah terbukti bahwa CORBA dapat menghubungkan server sebagai middleware yang berbeda platform dengan client.
9
4. PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan makalah ini yaitu : Middleware CORBA-ORB bisa membangun dua buah sistem untuk bisa saling melakukan interoperasi. Kemudian Middleware CORBA-ORB juga sangat membantu untuk pengembangan skala program aplikasi. Dan kesimpulan yang terakhir Middleware CORBA-ORB dapat memudahkan untuk pengembangan tim developer.
Hal yang sangat menarik dari pemrograman dengan memanfaatkan middleware CORBA-ORB adalah isu tentang interoperasi, atau diistilahkan interoperabilitas. Isu ini memandang 2 sistem berbeda yang ingin melakukan komunikasi. Middleware CORBA-ORB bisa dijadikan suatu fasilitator untuk melakukan interoperasi itu. Middle ware CORBA-ORB juga bisa digunakan untuk penghubung dari banyak aplikasi yang berbeda platform bahasa pemrograman.
Isu yang lain yang juga terlibat dalam pemrograman middleware CORBA-ORB adalah masalah scalability. Isu ini dimaksudkan untuk penambahan / perluasan skala pengembangan aplikasi. Untuk membuat aplikasi jaringan client server tidak dibatasi dengan satu platform pemrograman saja tetapi bias lebih luas lagi dengan berbagai platform pemrograman.
Isu yang juga menarik adalah kemudahan pengembangan. Dengan sistem terpisah-pisah secara fisik maupun logika, maka tim developer bias dipecah-pecah secara mudah berdasarkan pemisahan itu. Ahli pemrograman Java bisa concern dengan aplikasi Java, ahli pemrograman C++ bisa concern dengan aplikasi C++, begitu juga programer Delphi dan lain-lainnya.
10
Daftar Pustaka
2.      Mahmoud H., Qusay , Distributed Programming With Java, Manning, 2000.
3.      Somantri, Maman, Pemrograman Lintas Bahasa Pemrograman dalam Arsitektur CORBA, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi, STTNAS Yogyakarta, Juni 2005.
4.      Somantri Maman. Konsep pemograman Jaringan dengan memanfaatkan jaringan Middleware ORB
5.      http://patrisachi.blogspot.com/2012/01/konsep-pemrograman-jaringan-dengan.html

Jurnal PENGEMBANGAN SISTEM REMOTE ACCESS JARINGAN BERBASIS CLIENT SERVER (MANAJEMEN DATA TELEMATIKA)

UNIVERSITAS GUNADARMA 
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA



Nama Kelompok :

-         BANU SATRIA IMAM ANGGARA
-         LAKSA AGUNG PRABOWO
-         RICKY KURNIAWAN
    
      KELAS : 4KA11



ABSTRAKSI

Kata Kunci : Manajemen Data Telematika, Client Server, Sistem Remote Access Jaringan

Penerapan jaringan komputer pada laboratorium jaringan komputer membutuhkan sistem manajemen jaringan, fungsi manajemen jaringan menggunakan sistem remote access ialah sebagai aplikasi manajemen sebuah jaringan agar bisa memonitor dan mengontrol suatu jaringan dari lokasi tertentu pada jaringan berbasis client server, Tujuan penelitian adalah membuat aplikasi sistem remote access untuk mengontrol beberapa client yang sedang aktif didalam jaringan dan melengkapi fungsi manajemen jaringan komputer lokal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode RSJK (Rekayasa Sistem Jaringan Komputer) untuk analisis rekayasa sistem jaringan Lokal dan Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode The Linear Sequential untuk perancangan antar muka remote acces. Rancangan jaringan komputer lokal berbentuk client server dengan topologi star. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan ini dapat membantu mempermudah administrator jaringan melakukan pemantauan terhadap penggunaan komputer dengan memanfaatkan jaringan, Stabilitas aktifitas yang terjadi pada jaringan bisa terpantau oleh Administrator server (Tutor) meskipun jumlah tutor terbatas sehingga proses evaluasi praktikum bisa terpantau tanpa langsung menemui secara langsung ke tempat komputer client, Manfaat jaringan komputer seperti resource sharing, efektif dan efisien dan hingga menekan biaya operasional menjadi alasan penting dalam munculnya teknologi jaringan oleh karena itu agar pemanfaatan teknologi jaringan komputer bisa maksimal maka penting sekali menerapkan sistem manajemen jaringan bagi seorang administrator pada jaringan lingkup LAN atau lingkup jaringan besar agar setiap kesalahan dalam rekayasa sistem jaringan bisa terhindari seminimal mungkin.
Daftar Pustaka (2012-2013)
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.............................................................................................................................i
Abstraksi....................................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Bab I  PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1  Latar Belakang...........................................................................................................1
Bab II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................2
2.1 Jaringan Komputer...................................................................................................2
2.2 Remote Access.........................................................................................................2
Bab III ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................3
           3.1 Desain Sistem............................................................................................................3
    3.2 Diagram Alir Remote Access.....................................................................................3
    3.3 Pengkodean................................................................................................................6
  
    3.4 Testing dan Implementasi Sistem..............................................................................6
    3.5 Review & Evaluation...............................................................................................10
Bab IV PENUTUP...................................................................................................................11
           4.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12



BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Pengembangan aplikasi sistem remote access menjadi alternatif dalam manajemen jaringan komputer, baik pengelolaan kegiatan praktikum, evaluasi kegiatan praktikum sampai kegiatan maintenance, prinsip remote access sejalan dengan pengembangan jaringan berbasis client dan server dimana client di ibaratkan sebagai peserta praktikan dan server sebagai tutor (asisten praktikan).
Sebelumnya aplikasi sejenis sistem remote access telah dirancang dan diterapkan diberbagai bidang seperti bidang perkantoran, pendidikan, dan pemerintahan. Di bidang perkantoran contohnya Pengembangan Perangkat Lunak Pemantauan Jarak Jauh (Remote Monitoring (Handaya, 2005), dibidang pendidikan contohnya Analisis Dan Desain Sistem Resource Monitoring Pada Jaringan Komputer Berbasis Protokol TCP/IP (Indra, Dkk, 2004) dan dibidang pemerintahan contohnya Rancang Bangun Aplikasi Remote untuk Administrasi LAN (Hermoko, Dkk, 2006).
Aplikasi sistem remote access yang telah dirancang diatas terdapat beberapa kekurangan dan beberapa permasalahan seperti kurangnya fitur/fasilitas dalam memenuhi syarat manajemen jaringan.
Oleh karena itu aplikasi remote access ini memerlukan pengembangan lagi diantaranya pengembangan fitur monitoring desktop client hal ini berkaitan dengan alternatif solusi dari permasalahan pengawasan berbagai komputer yang terhubung didalam jaringan, monitoring network client dan masalah otoritas keamanan aplikasi berupa manajemen password user didalam aplikasiserver agar tidak terjadi penyalahgunaan aplikasi, serta kebanyakan perangkat lunak remote access yang telah ada selama ini lebih mengutamakan fasilitas utama pada server, tetapi disuatu saat mungkin fitur dari client juga perlu dikembangkan seperti fasilitas fiturchating dengan administrator, fitur remote file dari client ke server, dan fitur File Transfer Protocol (FTP) untuk memudahkan setiap client yang membutuhkan alat komunikasi data di dalam jaringan hal ini berkaitan dengan alternatif solusi dari permasalahan proses komunikasi data. Tujuan umum dari penelitian ini ialah mengembangkan aplikasi sistem remote access jaringan berbasisclient server, bertujuan untuk mengembangkan fasilitas server meliputi : file sharing, monitoring desktop client, network monitordan keamanan aplikasi. fasilitas client meliputi : chatting dari client ke server, remote file manager LAN (Local Area Network), dan FTP (File Transfer Protocol).


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan didefinisikan oleh Wirija (2002) adalah Jika Komputer dimana anda bekerja
berhubungan dengan komputer lain dan peralatan lain sehingga membentuk suatu group, Jadi sistem jaringan (Networking system) dapat disimpulkan bahwa bagaimana komputer tersebut bisa saling berhubungan serta mengatur sumber yang ada.
2.2  Remote Access
Remote access didefinisikan oleh Utomo, Dkk (2010), Remote access merupakan sistem yang bisa digunakan dalam pengendalian suatu manajemen jaringan, dimana administrator dapat dengan mudah mengontrol dan mengawasi komputer client, berinteraksi dengan user, backup data, atau aktifitas lainnya. Sedangkan menurut Dhawan (1998) dalam Eliminate Guess Work (2010), Remote Access adalah kemampuan untuk terhubung dengan resource pada suatu network sentral dari suatu lokasi.
Ini berarti menggunakan sebuah PC dan modem di satu tempat, lewat kabel telepon, terhubung ke suatu PC atau server pada network utama suatu perusahaan.
Secara umum aplikasi remote access mempunyai beberapa fungsi dalam manajemen jaringan, menurut wahana dan andi (2010), dalam bukunya Cara Jitu Pengelolaan Jaringan Windows dengan Remote Desktop dan Administration, ada beberapa kegunaan remote access/Remote Desktop yang lazim diantaranya;
- Mengendalikan komputer lain dari lokasi yang remote, misalnya untuk mengakses software
   di komputer yang ada di divisi atau bagian lain di perusahaan oleh pengguna technical
   support perusahaan diruang kerjanya.
- Mematikan komputer dari jarak jauh.
- Menghidupkan ulang komputer/restart dari jarak jauh.
- Memodifikasi setting registry komputer lain dari jarak jauh.
- Mengawasi penggunaan komputer lain dari jarak jauh.
- Membantu pengguna lain memecahkan masalah di PC-nya dari jarak jauh.
- Mengawasi penggunaan program berjalan / internet dari jarak jauh.
- Pemeliharaan (maintenance) komputer dari jarak jauh.
- Sharing resource dari jarak jauh.



BAB III
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1  Desain Sistem
Sebagai upaya untuk memperjelas cara kerja sistem yang akan dibuat, maka perlu disajikan diagram perancangan sistem secara umum dan khusus. Dengan melihat kelemahan serta kebutuhan sistem yang berkaitan dengan tool administrator jaringan baik untuk aplikasi Tutor (Admin Server) maupun Peserta Praktikan (User/Client).
1.      DFD level 0
Pada gambaran ini menunjukan apa saja yang dilakukan oleh seorang admin didalam menu sistem aplikasi server remote access, yaitu melakukan ping network untuk mengetahui host-host yang aktif, sesi koneksi ialah untuk menghubungkan dengan aplikasiclient, kendali file explorer dari server, komunikasi chat dan pesan, dan kendali registry windows client seperti shut down,restart, logoff, hide menu windows,taskbar, dan mengatur password login, monitoring aktifitas melalui capture/perekaman desktop serta monitoring aplikasi yang sedang berjalan di komputer client. Sedangkan pada user/client aktifitas yang bisa dilakukan didalam menu sistem aplikasi client remote access ialah chating , Remote file manager, dan menu File Transfer Protocol (FTP).
Gambar 1. DFD Level 0

3.2 Diagram Alir Remote Access
1.      Diagram Alir Proses Pembentukan Sistem Remote dari Server ke Client

Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembentukan Sistem Remote dari Server ke Client.

2.      Diagram Alir Proses Pembentukan Sistem Remote dari Client Ke Server
Sedangkan untuk diagram alir proses pembentukan sistem remote dari client ke server ialah sebagai berikut.
Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembentukan Sistem Remote dari Client ke Server

3.3  Pengkodean
Tahap selanjutnya dalam pengembangan aplikasi sistem remote access ini ialah pembuatan code, Pengkodean merupakan proses menterjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer. Pengkodean program aplikasi sistemremote access ini terbagi kedalam dua bagian, yaitu code program server dan code program client. Bagian ini hanya menjelaskan sumber setiap code yang dikembangkan disetiap form yang terdapat pada aplikasi server dan client, termasuk didalamnya untukcode pada module untuk selengkapnya code apkikasi remote acccess ini selanjutnya bisa hubungi penulis lewat email. Dan setiapcode didapat dari beberapa buku dan sumber forum programing Visual Basic dengan mengikuti aturan dan kaidah pengutipan danpengembangan listing program, Amperiyanto (2009), VB Opensource (2012), Programer VB Indonesia (2012).
3.4 Testing dan Implementasi Sistem
Pengujian (Test) perangkat lunak Remote Access dilakukan terhadap beberapa fungsi yang berhasil dikembangkan saja meliputi aplikasi Server dan Client, dengan menggunakan metode pengujian Blackbox testing menurut Pressman (2001) dan menurut sukamto (2008), secara teknis didalam melakukan pengujiannya, aplikasi ini dicoba dalam suatu jaringan secara Client Server dengan topologi Star. Blackbox testing terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak.
Blackbox testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:
1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada
2. Kesalahan antarmuka (interface errors)
3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data
4. Kesalahan performansi (performance errors)
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Langkah tersebut selanjutnya akan dibahas hingga pengujian akses database. Pengujian aplikasi Server meliputi pengujian fungsisystem tray, Network Monitor, Capture Desktop, dan Password Management. Sedangkan untuk aplikasi Client pengujian dilakukan pada fungsi Remote
File Manager, fungsi Chatting dan File Transfer Protocol
1. Testing Fungsi System Tray
Pada aplikasi server dan client dikembangkan fungsi system tray pengujian berhasil dilakukan seperti gambar berikut :
Gambar 4. Hasil Testing Fungsi System Tray Aplikasi Server

2. Testing Fungsi Network Monitor
Testing fungsi network monitor dikembangkan pada aplikasi
manajemen pengawasan stabilitas jaringan.

Gambar 5. Testing Fungsi Network Monitor Aplikasi Server